Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh .
الحمد لله الذي اتانا بشهر رمضان بفضل ربنا فيه ليلة القدر قد نزلت طوبا لمن طلبها كما ثبت يا ايها الغوث سلام الله عليك ربنى باذن الله وانظر الي سيدي بنظرة موصلة للحضرة العلية اما بعد
Diantara peristiwa teragung dan istimewa
yang berlangsung di bulan Ramadan adalah peristiwa diturunkannya Al-Quran
kepada nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam sebagai Wahyu utama. peristiwa
ini bahkan tegas diungkapkan oleh Alquran mengiringi paket rangkaian ayat-ayat
puasa bila kita baca pakai rangkaian ayat puasa ini kita temukan dari ayat 183
184 185 186 dan 187 surah al-baqarah surah ke-2 dalam urutan mushaf Alquran
maka penegasan ini kita temukan di ayat pertengahannya yaitu ayat 185 Allah
subhanahu wa ta'ala tegas menyampaikan Firman-Nya dalam Surat Al-Baqarah ayat 185 berbunyi:
Itulah
al-qur'an ini saat kita diperkenalkan oleh Allah dengan Alquran mukjizat Agung
yang melekat pada rasul dan nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dalam
saat yang bersamaan kita diajari tentang cara berkehidupan al-qur'an bukan
sekedar mukjizat Alquran adalah manhaj Alquran adalah pedoman yang mengeluarkan
kita dari segala macam kerumitan dan kesulitan hidup menjadi cahaya yang
mengiringi kita pada kemudahan dan kenyamanan dalam berkehidupan itulah
sebabnya Allah memberikan satu contoh yang
Semua ragam keburukan nyari sempurna dilakukan pada komunitas dimaksud sehingga disebutlah masyarakat ini dengan nama jahiliyah. perampokan perzinaan mabuk pembunuhan tipu menipu pembegalan konflik terjadi di lingkungan masyarakat ini lantas apa yang terjadi Allah tidak mengembalikan tongkatnya Musa alaihissalam kepada nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam atau menitipkan mukjizatnya nabi Isa alaihissalam pada nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam namun Allah subhanahu wa ta'ala mengirimkan satu pedoman tata cara berkehidupan yang elegan yang ideal sehingga mampu merubah tatanan masyarakat yang berada di titik nadir keburukan itu berubah menjadi contoh teladan pada masyarakat terbaik yang pernah hidup di muka bumi diturunkan Alquran. menjadikan hati yang keras dan kasar menjadi lembut dan begitu baik, pencuri berubah menjadi orang yang sangat dihormati, orang yang rakus berubah menjadi orang yang begitu dermawan, orang-orang pecundang berubah menjadi pemenang.
Orang-orang pemukul berubah menjadi
perangkul, semua jenis kebaikan yang dibawa oleh Alquran berhasil merubah
masyarakat itu dari sekedar jahiliyah menjadi istimewa terbaik yang pernah
terlahir dan berkehidupan di bumi demikian Konsep Allah pada transformasi
perubahan masyarakat jahiliyah yang terjadi pada masa itu,Allah subhanahu wa
ta'ala berinteraksi dan mengamalkan kandungannya tapi menegaskan ia bisa
menjadi syafaat untuk sahabat-sahabatnya untuk yang gemar mencintai dan mengamalkan
isinya 6.236 ayat kurang lebih kosakata keseluruhannya bukan sekedar kalimat-kalimat
yang dibacakan, membaca mengantarkan kita pada kedamaian ketentraman membaca
sesungguhnya adalah gerbang untuk mendalami makna. Kita membaca koran untuk
tahu isinya, kita baca Alquran untuk mendalami maknanya dan seluruh makna
Alquran dari Al Fatihah sampai dengan an-nas adalah kurikulum kehidupan. sekali
lagi tidak hanya berlaku di era nabi tapi era setelahnya sampai kita kembali
kepada Allah.
Itulah
sebabnya kemajuan Islam itu dicapai ketika umatnya mampu mendekat memahami dan
mau mengamalkan isi alquran. silahkan kita bisa cek bagaimana Islam bisa
berkembang sampai dengan ke Afrika sampai dengan ke Eropa di Andalusia bahkan
sampai dengan ke nusantara datang tanpa ada peperangan dengan penuh kedamaian
dan memberikan satu perubahan pada kehidupan masyarakat di tatanan Nusantara,
semua berkeadilan sosial yang tadinya didapati ada kasta-kasta
tingkatan-tingkatan dalam berkehidupan masyarakat Sungkan untuk bergaul satu
dengan yang lainnya karena ada sekat dan batas-batas, Islam datang memberikan
sifat keadilan sosial untuk semua Insan datang mengajarkan cara berketuhanan
yang maha Esa yang benar Islam, datang ke manusia sehingga konsepnya datang dengan keadilan dan
Islam datang menyatukan sehingga persatuan yang dirasakan begitu baik Islam
datang dengan sangat suasana kerakyatan yang begitu baik yang dipimpin oleh
hikmat yang melahirkan kebijaksanaan yang bermusyawarah dalam setiap persoalan
dan mewakilkan persoalan kepada pakarnya sehingga terjadi keadilan sosial bagi
seluruh masyarakat yang dapat menikmatinya itulah fungsi Alquran.
khususnya saat kita masuk ke tanggal 17
sebagian ulama memberikan penjelasan bahwa ini di antara momentum awal
diturunkannya al-qur'an dari Allah dari Lauhul Mahfudz ke langit dunia baru
ditebarkan kepada perjalanan masyarakat Islam di daerah nabi shallallahu alaihi
wasallam , melalui nabi agung yang sangat mulia itu turunnya Alquran dari Allah
langit dunia yang diterapkan dan diketahui oleh semua bagian penduduk langit itulah
yang disebut dengan nuzul Alquran, ya
sedangkan turunnya kepada nabi
shallallahu alaihi wasallam sesuai dengan peristiwa-peristiwa dan kebutuhan
masyarakat pada saat itu sehingga menjadi kurikulum bagi kita sampai dengan
saat ini diberikan oleh Allah dalam generasi waktu yang sesuai dengan
perjalanan dakwah nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, begitu teman-teman
semua sekarang saatnya kita mengeluarkan kembali kurikulum itu yang menjadi
pelajar keluarkan ayat-ayat yang membimbing kita bagaimana cara belajar yang
baik,Bagaimana menjadi pemimpin yang adil yang baik ayat-ayat tentang kehakiman
bagaimana menjadi hakim yang jujur yang mulia sehingga dipanggil dengan kalimat
yang mulia ayat-ayat tentang keamanan saat bertugas di TNI dan polri ayat-ayat
tentang parlemen bagaimana menjadi utusan yang baik bagaimana menjaga amanah
masyarakat bagaimana seorang anggota dewan akan dihisab ayat-ayat tentang
bisnis bagaimana berbisnis yang benar yang tidak merugikan tidak memonopoli
mensejahterakan membangun kemakmuran untuk sesame, ayat-ayat tentang kerakyatan
bagaimana menjadi rakyat yang baik bagaimana
menjadi rakyat akur yang bersatu terjauh dari perpecahan ayat-ayat yang
membimbing para ustadz para agamawan untuk menjadi pencerah menghindari diri
menjual ayat demio kebutuhan,saatnya untuk berinteraksi dengan serius dan
mengamalkan isinya setidaknya kita bisa amalkan di tempat yang kita cintai ini
di negara yang kita punya negara kesatuan Republik Indonesia.
Bagaimana kita bisa mengambil tauladan
dalam Al-qur’an?. Jawabannya adalah dengan mengambil tauladan dari beliau
Rosuulillaahi SAW, karena sesungguhnya Akhlaq beliau itu adalah Alquran.
Rosululloh SAW
adalah satu-satunya pemimpin bangsa/ummat yang dibilang paling sukses dalam pelaksanaan tugas mulianya yaitu
membangun jiwa dan moral ummat manusia. Modal utama Beliau dari segi lahiriyah
adalah “Keteladanan” yang tampak di segala bidang, baik lahiriyah maupun
batiniyahnya;
Kita berkeyakinan bahwa fungsi Rasululloh e diutus tidak hanya sebatas sebagai pembawa dan penyalur amanat Risalah saja. Melainkan Beliau e diamanati berbagai macam tugas yang berat namun mulia ‘indalloh I Kalau dicermati mayoritas tugas dan fungsi Beliau tidak untuk pribadi dan keluar-ganya, melainkan untuk mengentaskan ummatnya dari jurang kenistaan kepada keselamatan dan kebahagiaan. Sehingga apapun yang diperoleh dan dilakukan oleh Beliau sebagai keteladanan yang patut bahkan harus diteladani dan diikuti oleh seluruh ummatnya. Di sini akan disinggung sebagian dari keteladanan Beliau Rosulillah SAW. antara lain :
1.
Sebagai Pembawa Rahmat Bagi Seluruh Ummat;
Firman
Alloh SWT :
وَمَآ أَرْسَلْـنَاكَ إِلاَّرَحْمَةً
لِّلْعَالَمِـيْنَ
“Dan tiada AKU mengutus Engkau Muhammad,
melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam” (21-Al-Anbiya:107)
Sehubungan dengan fungsi Beliau
sebagai pembawa rahmat bagi seluruh ummat, maka da’wah, perhatian dan
kepedulian Beliaupun dituju-kan kepada seluruh ummat (‘alamiin). Tanpa
pandang bulu;
2. Sebagai pengentas ummat dari kegelapan syirik
menuju cahaya kesadaran kepada Alloh SWT.
Firman Alloh SWT :
الر , كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ
إِلَيْكَ لِتُـخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِ
رَبِّهِمْ إِلَىصِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ (إبراهيم)
Alif Lam Roo. (Ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya
kamu mengeluarkan manusia dari kagelapan (kufur/syirik) ke arah cahaya terang
benderang (islam/iman) dengan idzin Tuhan mereka (yaitu) menuju jalan Tuhan
Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji” (Q.S. 14 Ibrahim : 1)
Karena pengentasan ummat dari lembah kemusy-rikan adalah termasuk
hal yang sangat prinsip maka yang Belaiu usahakan/perjuangkan pertama kali
adalah menanamkan ketauhidan kepada
Alloh SWT Yang Maha Esa (Kesadaran BILLAH) sebelum memberikan aturan syari’at
islamiyah;
3.
Sebagai Pembawa tatanan hidup yang benar dan
diridloi oleh Alloh I
(syari’at Islamiyah) yang harus ditaati oleh ummatnya;
Firman Alloh :
وَمَآ
آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا........
*
“Dan apa yang diberikan Rosul kepadamu maka terimalah dia, dan
apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; ….”
(Q.S. 59 Al-Hasyr : 7)
4.
Sebagai Panutan / teladan bagi ummatnya dalam
segala bidang kebaikan; baik yang berhubungan dengan Allah SWT (حَبْلٌ مِنَ الله) maupun yang berhu-bungan dengan sesama
manusia (حَبْلٌ مِنَ النَّاس)bah-kan
dengan sesama makhluk; Firman Alloh SWT :
لَقَدْ
كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللهَ
وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيراً 8
Sesungguhnya
terdapat pada diri Rosululloh suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang
yang mengharap (rahmat) Alloh dan (kebahagiaan) di hari akhir dan dia banyak
berdzikir kepada Alloh” (Q.S.
33 Al-Ahzab : 21)
5. Sebagai
penuntun / pembimbing akhlaqul-kari-mah (prilaku yang terpuji) bagi ummat; Firman Alloh SWT:
وَإِنَّكَ
لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ #
“Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pakerti yang agung
“ (Q.S. 68 Al-Qolam : 4)
قال
: بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاَقِ (رواه الطَّبرانيّ عن جابر وأَحمد عن معاذ بن جبل).
Sabda Nabi : “Aku diutus untuk menyempurnakan budi pakerti yang
mulia” (H.R. Thabrani dari Jabir, dan Ahmad dari Mu’adz bin Jabal)
Sebagai pembimbing akhlaqul karimah Beliau e
sangat / lebih mempedulikan urusan ummatnya baik dengan usaha lahiriyah maupun
do’a-do’anya;
6.
Sebagai Perantara/jembatan bagi ummatnya untuk menuju kesadaran
kepada Alloh I dan
keselamatan/kebahagian bagi mereka baik di dunia lebih-lebih di akhirat kelak.
Oleh karena itu ummatnya diwajibkan mentaati aturan Beliau e
dalam pelaksanaan taatnya kepada Alloh SWT;
mendekatkan diri dan mencintai Beliau Rosulillah Sholallohu 'Alaihi Wasallam dengan
semurni-murninya; Perhatikan sabda Beliau SAW. :
لاَيـُؤْمِنُ أَحَـدُكُـمْ حَتـَّى أَكُـوْنَ أَحَـبَّ إِلَـيْـهِ
مِـنْ نَفْـسِهِ وَمَالِهِ
وَالنـَّاسِ أَجْمَـعِـيْنَ . (رواه البخاري ومسلم وأحمد والتر
مذي وابن ماجه عن انس t)
“Tidaklah sempurna iman salah satu dari
kamu sekalian sehingga Aku lebih dicintai dari pada diri-nya sendiri, hartanya
dan manusia semuanya”. (H. Riwayat Bukhari, Muslim, Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Anas).
7. Pemberi syafa’at dan jasa yang teristimewa bagi ummatnya baik di
dunia maupun di hari kiamat kelak, bahkan bagi seluruh ummat manusia; yang
dinamakan “Syafa’atul ‘Udhmaa”.
SHOLAWAT WAHIDIYAH DENGAN KETELADANAN ROSULULLOH SAW
1.
Sehubungan dengan keteladanan Rasululloh SAW yang berfungsi sebagai
“RAHMATAN LIL’ALAMIIN” Hadlrotul Mukarram Asy-Syekh KH Abdoel Madjid
Ma’roef menyusun suatu do’a sholawat kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang
disebut dengan Sholawat Wahidiyah yang
disiarkan secara luas TANPA PANDANG BULU;
2. Di dalam Sholawat Wahidiyah terdapat suatu do’a untuk diberi
Kaimanan/Ketauhidan kepada Alloh yang membaja dan disertai bimbingan kesadaran
BILLAH, untuk merealisir keteladanan Rosululloh SAW sebagai Pengentas ummat dari kegelapan
syirik. Do’a yang dimaksud
adalah berbunyi :
نَسْـأَلُكَ اللّـهُـمَّ بـِحَـقّـِهِ أَنْ تُـغْـرِِقـَـنَا
فِى لـُجَّــةِ بَـحْر الْوَحْــدَة ْ, حَتـَّى لا نـَرَى وَلانَـسْمَعَ ولا
نَجـِدَ وَلاَ نُحِسَّ وَلا نـَـتَحَـرَّكَ وَلا نـَسْـكـُـنَ إِلاَّ بـِهَا
Kami bermohon kepada-MU yaa Alloh, dengan Hak kemuliaan Beliau,
tenggelamkan kami di dalam pusat-dasar-samodra Ke-Esaan-MU, sede-mikian rupa
sehingga tiada kami melihat dan mendengar, tiada kami menemukan dan merasa,
tiada kami bergerak atau pun berdiam, melainkan senantiasa merasa didalam
Samudra Tauhid-MU (sadar Billah);
Disamping itu supaya senantiasa berlatih mene-rapkan Ajaran BILLAH
(Lihat pengertiannya di atas).
3.
Agar amal perbuatan seseorang terarah kepada jalan yang sesuai
dengan tuntunan hidup yang dibawa oleh Rosululloh e dan
memperoleh ridlo Alloh SWT maka sangat diperlukan adanya bimbingan penerapan LILLAH (ikhlas semata-mata
karena Alloh), LIRROSUL (berusaha dan merasa mengikuti tuntunan Rosulloh
e),
BIR-ROSUL (berkeyakinan dan merasa memperoleh jasa Beliau SAW),
dan seterusnya. (Lihat Ajaran Wahidiyah di atas).
4.
Untuk mengikuti perhatian dan kepadulian Beliau e terhadap
ummat, bangsa, dan makhluk ciptaan Alloh pada umumnya, maka dalam Sholawat
Wahi-diyah disediakan do’a-doa untuk hal-hal tersebut; antara lain:
a.
Memohonkan pertolongan bagi
ummat manusia
|
# |
ضَلَّتْ وَضَلَّتْ حِيْلَـتِى
فِىبَلْدَتِى |
|
خُذ ْ بـِيَدِىْ يَا سَـيّـِدِىْ وَاْلأُ مَّـةِ |
|
||
“Jalanku
buntu, usahaku tak menentu buat kesejahteraan negeriku. Cepat, cepat, raihlah
tanganku yaa Sayyidii, tolonglah diriku dan seluruh ummat ini !”
b. Memohonkan kesadaran kepada Alloh SWT bagi seluruh ummat manusia, memohon dan
memohonkan ampunan, dipermudah segala urusan kebaikannya, dibuka hatinya,
diberi petunjuk, dan agar diberi kedamaian / keru-kunan dengan sesamanya.
Inilah do’anya :
|
# |
وَاْلآلِِ
وَاجْـعَلِ اْلأَنَـامَ مُسْـرعِـيْن |
|
بـِالْـوَاحِــدِيـَّةِ لِرَبّ
الْـعَالَمِـيْن |
|
||
|
# |
يـَا
رَبَّنَا اغْفِرْ يَسّـِرِافْتـَحْ وَاهْدِنــَا |
|
قَرّبْ وَأَلّـِـفْ بـَيْـنَـنَـا
يـَارَبَّــنَا |
|
||
+ dan
atas Keluarga Beliau; Dan jadikan-lah ummat manusia cepat-cepat lari kembali
mengabdikan diri dan sadar kepada Tuhan Semesta Alam.
+ Yaa
tuhan kami, ampunilah segala dosa-dosa kami, permudahlah segala urusan kami,
bukakanlah hati dan jalan kami, dan tunjukilah kami, pereratlah persaudaraan
dan persa-tuan di antara kami, yaa Tuhan kami !”
c.
Memohonkan barokah (tambah kebaikan) terhadap negara ini khususnya dan selu-ruh
makhluk ciptaan Alloh pada umumnya dengan do’a yang berbunyi :
اللّـهُمَّ بَارِك ْْ فيْـمَا خَـلَــقْـتَ وَهـــذِهِ
الْـبَـلْـدَة ْْ يـَآ أللهْ ْ, وَِفِى هـذِهِ الْـمُجَـاهَـدَة ْيـَآ ألله
Yaa
Alloh, limpahkanlah berkah di dalam segala makhluq yang Engkau ciptakan dan di
dalam negeri ini yaa Alloh, dan di dalam mujahadah ini, yaa Alloh!”
d. Memohon agar panggilan kita disampaikan
kepada seluruh ummat manusia; Yaitu panggilan
:
فـَـفِــرُّوآ إِلـَى
الله
“FAFIRRUU ILALLOH!”
= Larilah kembali kepada Alloh !
5.
Di dalam
Sholawat Wahidiyah ada do’a dan bacaan untuk memohon agar kita memperoleh
syafa’at dan diberi rasa cinta yang semurni-murninya kepada Rasululloh SAW;
|
# |
يَاشَافِعَ الْخَلْقِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمْ |
||||
عَلَيْكَ نُوْرَ الْخَـلْقِ هَــادِيَ
اْلأَنـَام |
|
|||||
|
# |
وََأَصْـلَهُ وَرُوْحَــه ُ
أَدْرِكـْـــنــِى |
||||
فَـقـََــدْ ظَـلَـمْـتُ أَبـَدًا وَّرَ
بـّـنـِىْ |
|
|||||
|
# |
وَلـَيـْسَ لِى يَا سَـيّـِدِىْ
سِـوَاكـَا |
||||
فَإ ِنْ
تـَرُدَّ كُــنْـتُ شَـخـْصًا هَـالِكَا |
|
|||||
|
يَا سَـيّـِدِيْ يَا رَسُـوْلَ الله ْ |
|
||||
+
“Duhai Baginda Nabi Pemberi syafa’at
makhluq; ke pangkuanmu shalawat dan
salamku sanjungkan, Duhai
Nur-cahaya makhluq, Pem-bimbing manusia.
+ Duhai Unsur dan Jiwa makhluq; Bimbing,
bimbing, dan didiklah diriku. Sungguh,
aku manusia yang dholim selalu;
+ Tiada arti diriku tanpa Engkau duhai Sayyidii,
Jika Engkau hindari aku (akibat keterlaluan berlarut-larutku), pastilah,
pastilah, pasti ‘ku ‘kan hancur binasa .
Duhai
Pemimpin kami, Duhai Utusan Alloh !
Catatan :
1.
Seseorang yang banyak menyebut dan mengingat kepada Rosululloh SAW misalnya
dengan memper-banyak bacaan “YAA
SAYYIDII YAA ROSUU-LALLOOH” kapanpun dan
di manapun maka dia akan diberi banyak ingat hatinya kepada Beliau SAW; dan dengan semakin banyak ingatnya kepada
Beliau SAW maka akan tertanamlah rasa mahabbah
(cinta) kepada Beliau SAW yang kuat; Sedangkan kekuatan rasa cinta
kepada Beliau SAW sehingga bisa melebihi cintanya kepada orang
lain (selain Alloh I) maka baru sempurnalah imannya kepada Alloh SWT sebagaimana hadits di atas !
2. Begitu
pentingnya hubungan batin kita dengan Rosululloh e yang akan membuah-kan rasa mahabbah
(cinta) yang kuat maka diharap/ dianjurkan kepada siapa saja tanpa pandang bulu
untuk memperbanyak bacaan:
“YAA
SAYYIDII YAA ROSUULALLOOH”
dengan lesan ataupun dalam hati dengan disertai rasa istihdlor (merasa seakan-akan seperti di hadapan Beliau e) dengan adab lahir batin yang sebaik-baiknya serta merasa penuh dosa dan sangat membutuhkan syafa-’atnya.
1.
Seluruh
Pengamal Wahidiyah tanpa membe-dakan tingkatan dan kedudukan setiap hari-nya
secara rutin dengan kesadaran hati
mengamalkan do’a-do’a yang tercantum dalam Sholawat Wahidiyah tersebut; Baik
sendiri-sendiri ataupun berjamaah; Amalan uini disebut Mujahadah Yaumiyah;
Pada setiap seminggu sekali seluruh
penga-mal di setiap desa/kampung melaksanakan muja-hadah bersama yang disebut
Mujahadah Usbu-’iyah (Mingguan);
Pada setiap sebulan sekali seluruh
pengamal di setiap kecamatan melaksanakan mujaha-dah bersama yang disebut
Mujahadah Syahriyah (bulanan);
Pada setiap tiga bulan sekali (triwulan)
seluruh pengamal di setiap Kabupaten / Kota melaksa-nakan mujahadah bersama
yang disebut Mujahadah Rubu’us sanah (seperempat tahun);
Pada setiap setengah tahun sekali seluruh
pengamal di setiap Wilayah/Propinsi melaksa-nakan mujahadah bersama yang
disebut Muja-hadah Nisfus sanah (setengah tahunan);
Dan dua kali pada setiap tahunnya
diadakan Mujahadah Kubro yang diikuti oleh seluruh pengamal Wahidiyah se dunia.
2.
Pelaksanaan
mujahadah-mujahadah tersebut dimaksudkan untuk memohon dan memo-honkan sesuatu
yang tercantum dalam doa-doa di atas bagi diri sendiri, keluarga, bangsa,
negara-nya, bahkan bagi ummat masyarakat dan seluruh makhluk ciptaan Alloh I . Mujahadah-mujahadah tersebut dilakukan
dengan penuh keikhlasan, sekalipun tidak diperlihatkan di muka
umum/dipublikasikan, atau sekalipun tidak / kirang mendapat dukungan dari
pihak-pihak lain (pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat/agama, atau masya-rakat
pada umumnya).
Maka pada
kesempatan momen Peringatan malam Nuzulul Qur’an pada tahun ini kami Dewan
Pimpinan Cabang Penyiar Sholawat Wahidiyah Jombang Kabupaten Demak mengajak
seluruh pengamal dan masyarakat pada umumnya , untuk berusaha mendekatkan
hubungan kita kepada beliau Rosuulillaahi SAW, sehingga kita mendapatkan
Syafaat (Pertolongan),Tarbiyah (Didikan) untuk dapat meneladani dan melaksanakan
isi kandungan dalam Alqur’an.
Sesuai dengan surat edaran dari DPP PSW JOMBANG Nomor 722/C/BBW-DPP PSW JOMBANG-61/III/2025 tentang Anjuran Mujahadah Memperingati Nuzulul Qur’an 17 Ramadhan 1446 H, 16-17 maret 2025, Pelaksaanya dimualai antara waktu Magrib sampai subuh, dengan aurod 7-17 tiga kali khataman.