Wahidiyah Demak - Mujahadah Kubro Wahidiyah Pertama kali dilaksanakan pada tahun 1964 yang dikenal dengan Ekawarsa SHOLAWAT WAHIDIYAH, tentunya belum semua orang tau termasuk para Pengamal Sholawat Wahidiyah.
Gambar di atas adalah dokumentasi foto saat dilaksanakan Ekawarsa Sholawat Wahidiyah pada tahun 1964 yang bertempat di Kedunglo Kediri Jawa Timur Indonesia.
Ekawarsa Sholawat Wahidiyah
Mari kita ketahui bersama apa itu Ekawarsa Sholawat Wahidiyah atau Peringatan Ulang Tahun Wahidiyah I (Eka Warsa)
Tepatnya pada bulan Muharrom 1384 H (1964) diadakan Peringatan Ulang Tahun Lahirnya Sholawat Wahidiyah I yang disebut EKA WARSA. Hadir dalam acara tersebut tokoh-tokoh masyarakat, para kyai para ulama NU dari Kediri,Tulungagung, Jombang, Mojokerto, Blitar, Nganjuk, dan Surabaya. Antara lain KH Moh. Jazuli, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah, Ploso, Mojo, Kediri, KH Abdul Wahab Hasbulloh, Rois Am Syuriyah NU, KH. Abdul Karim Hasyim, Tebuireng, Jombang.
Pada akhir sambutan shohibul bait, Muallif Sholawat Wahidiyah yang waktu itu masih dikenal dengan sebutan panggilan "Gus Madjid" menawarkan :"Nuwun sewu kula nggadahi amalan Sholawat, panjenengan punopo kerso kulo aturi ?" (maaf, saya mempunyai amalan sholawat, apakah para hadirin hadirot mau menerima jika saya beri ?). Gemuruh suara hadirin kompak : "puruun" (Mau !). Bahkan KH. Abdul Wahab Hasbulloh (panggilan Mbah Wahab) berdiri dari kursi tempat duduknya sambil mengacungkan tangan kanannya dengan suara lantang:
QOBILTU AWWALAN
(aku yang pertama kali menerima), saya sudah "kenthing" (mantap - pen).
QOBILTU IJAAZATAKA YAA AKHII ABDAL MAJIID
(Saya terima ijazah panjenengan, wahai saudaraku Abdoel Madjid)
Pada kesempatan memberikan tausiyah, Mbah Wahab menyatakan antara lain:"Ilmunya Gus Madjid itu dalam sekali ! Ibaratnya kedalaman ilmunya Gus madjid 10 meter, saya masih 2 meter".
Itulah rangkuman yang singkat untuk para pembaca tentang Mujahadah Kubro Pertama Kali Dilaksanakan Pada Tahun 1964.