Wahidiyah Demak - Sebagaimana dalam Artikel sebelumnya tentang Dampak Negatif Penerapan Billah Tanpa Lillah Beliau K. Moh. Jazuli Yusuf Malang menjawab pertanyaan dengan rincian pertanyaan sebagai berikut:
Pertama, Bolehkan bagi seseorang yang telah sampai bisa menerapkan 'Billah", meninggalkan pelaksanaan Syari'at?
Ke-Dua, Adakah dampak negatifnya jika hal tersebut dilakukan oleh sorang Pengamal Sholawat Wahidiyah dan diketahui oleh selain Pengamal?
Tanggapan K. Moh. Jazuli Yusuf Malang
Bagi Pengamal Sholawat Wahidiyah yang telah mengetahui Lillah Billah kemudian meninggalkan pelaksanaan Syari'at, seperti Sholat Lima Waktu, Sholat Jum'at dan tuntunan-tuntunan lainnya, menunjukkan Lillah-Billah-nya macet (tak berjalan), dan sekaligus menyalahi Ajaran Wahidiyah yang di dalamnya ada ajaran Syari'at (Lillah), lebih-lebih dalam Ajaran Wahidiyah juga terdapat ajaran Lirrosuul Bir Rosuul, Yukti Kulla Dzii Haqqin Haqqoh, yang semuanya itu merupakan pelaksanaan bidang Syari'at.
Dalam kitab "Jaami'ul Ushul disebutkan:
الشريعة بلاحقيقة عاطلة والحقيقة بلاشريعة باطلة
"Asy-syarii'atu Bilaa Khaqiiqoti 'Aatilatun. Wal Khaqiiqotu Bilaa Syarii'atin Baathilatun".
Artinya : "Pelaksanaan syari'at (Lillah) tanpa disertai penerapan haqiqat (Billah) berati kosong, dan penerapan haqiqat tanpa disertai pelaksanaan syari'at tidak jadi (batal)."
Baca Juga : Cerita Para Wali
Efek Negatif
Sudah barang tentu, semua tindakan yang menyalahi ajaran, akan berakhibat negatif. Baik bagi pelakunya, orang lain, maupun bagi perjuangan. Dampak negatif yang sehubungan hal tersebut di atas, antara lain:
a. Dirinya telah berdosa kepada Allah SWT wa Rosuulihii Sholallohu 'Alaihi Wasallam, dengan melanggar perintah-Nya.
b. Menodai nama baik Wahidiyah dan perjuangannya. Sudah barang tentu orang lain akan menduga bahwa Wahidiyah mengajari pengamalnya untuk meninggalkan syari'at atau wahidiyah tidak mengajarkan bidang syari'at. Bukankan Ajaran Wahidiyah, selain Billah, sebagai realisasi pelaksanaan syari'at?.
c. Menghambat perjuangan Wahidiyah khususnya dan perjuangan Islam pada umumnya.
d. Menodai nama baik Muallif Sholawat Wahidiyah RA. dan lain sebagainya.
Dengan ini hendaknya seluruh Pengamal Sholawat Wahidiyah selalu menjaga nama baik segala sesuatu yang berkaitan dengan Wahidiyah dan perjuangannya dengan melaksanakan ajaran-ajaran yang telah diterimanya dari Beliau RA. Wallohu A'lam.