Penyiaran Sholawat Wahidiyah - Sholawat Wahidiyah adalah rangkaian doa Sholawat Nabi Shollallohu ‘alaihi wasallam sebagaimana tertulis di dalam Lembaran Sholawat Wahidiyah, termasuk cara dan adab pengamalannya, untuk itu Sholawat Wahidiyah sangat dibutuhkan ummat manusia, tanpa pandang bulu, maka Penyiara Sholawat Wahidiyah sangat penting.
Dalam segala kesempatan termasuk pada hari Raya Idul Fitri yang tinggal beberapa hari lagi, momen ini sangatlah baik sekali untuk penyiaran atau mengenalkan/menyampaikan dengan bijaksana kepada kerabat kita, tetangga, saudara, teman dan umat masyarakat tanpa pandung bulu dan golongan tentang Sholawat Wahidiyah.
Hari Raya Idul Fitri Kesempatan Baik Untuk Penyiaran Sholawat Wahidiyah
Hari raya Idul Fitri merupakan suatu perayaan yang dilakukan umat Islam atas kemenangannya menahan diri dari makan dan minum serta menjauhi dari berbagai pekerjaan yang bisa mencederai pahala puasa Ramadhan sebulan penuh. Pada hari itu syariat Islam mengharamkan pemeluknya melakukan puasa, itulah tentang pengertian hari raya Idul Fitri.
Adapun Sejarah hari raya Idul Fitri tidak bisa lepas dari dua peristiwa, yaitu peristiwa perang badar dan hari raya masyarakat jahiliyah.
Dalam kesempatan kali ini fokus pada Penyiaran Sholawat Wahidiyah pada Hari Raya Idul Fitri dan Juga Pada Waktu Bulan Syawal, seperti apakah itu, mari kita ketahui bersama sedikit banyak Sebagian dari FATWA DAN AMANAT DALAM ACARA PENUTUPAN ASRAMAH RAMADHON 1403 H & MUSYAWARAH KUBRO WAHIDIYAH TANGGAL 01 JULI 1983 M yang di dalamnya banyak pesan disampaikan oleh Beliau Muallif Sholawat Wahidiyah khususnya penyiaran Sholawat Wahidiyah, yaitu sebagai berikut:
FATWA DAN AMANAT DALAM ACARA PENUTUPAN ASRAMAH RAMADHON 1403 H & MUSYAWARAH KUBRO WAHIDIYAH TANGGAL 01 JULI 1983 M
Para hadirin hadirot, ini beberapa hari lagi, kita akan mengikuti hari Raya Idul Fitri. Pada hari Raya ini, nanti kesempatan baik sekali, untuk penyiaran Wahidiyah, untuk Perjuangan Fafiruuilallohi Wa Rosuulihii Sholallohu 'Alahi Wa Sallam, hendaknya, seharusnya kesempatan yang ada, yang baik ini jangan kita sia-siakan para hadirin hadirot, mari kita manfaatkan sebanyak mungkin para hadirin hadirot, kesempatan pada hari Id nanti, hari Raya nanti.
Banyak kita, ketemu diantara kita, diantara kita sama orang lain banyak disana nanti. Mari senantiasa, senantiasa mencari kesempatan untuk perjuangan Fafiruuilallohi Wa Rosuulihii Sholallohu 'Alahi Wa Sallam, terutama kalau, terutama kita kalau disana nanti, diantara acara-acara omong-omongan dan sebagainya, mari kita senantiasa mengadakan mujahadah-mujahadah para hadirin hadirot, selama situasi mengijinkan, selama situasi mengijinkan, bahkan para hadirin hadirot, mari senantiasa mencari situasi yang mengijinkan, mengusahakan sehingga situasi itu mengijinkan, kita berkiprah berjuang Fafiruuilallohi Wa Rosuulihii Sholallohu 'Alahi Wa Sallam dengan semaksimal mungkin para hadirin hadirot.
Sholawat Wahidiyah
Para hadirin hadirot, terutama ya anak-anak kita, ya..... ma'af, dan mudah-mudahan seperti yang sudah-sudah, atau terutama ya,,, munkin ya tua mungkin masih lekat, yaitu anggapan mereka hari Raya ini, hanya diperuntukkan mereka yang mampu berpakaian baru, pakaian mentereng, ini kliru sekali para hadirin hadirot, yang nanti yang tepat ialah, hari raya hanya diberuntukkan mereka yang tambah, tambah Fafiruuilallohi Wa Rosuulihii Sholallohu 'Alahi Wa Sallam, meningkat pengabdian dirinya kepada Alloh Wa Rosuulihii Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam, meningkat perbuatan baiknya untuk umat dan masyarakat.
Para hadirin hadirot, ya ma'af, terutama pada anak-anak kita, yang sekalipun, kami ya .... khusnudzon, tapi untuk menggaris bawahi, jangan seperti yang dulu-dulu, kita senantiasa memberakkan kepada orang tua kita, mintak ini dan itu, yang terutama orang-orang tua kita tidak mampu, jangan dipaksa-paksakan, hai anak-anak.
Para hadirin hadirot, para anak-anakku yang kami cintai, diantara menyalah gunakan dan penipu-penipu, diantara mereka sebab yang banyak yaitu, digoda oleh keluarganya para hadirin hadirot, digoda oleh keluargane, koyok mintak ini mintak itu, sehingga hati mereka gelap, lantas apa yang dihadapannya anu ..... dipegang, diambil, entah ini punyaannya siapa, ini halal atau haram, ini para hadirin hadirot, Anak-anakku.
Sekali lagi, budaya jangan, ya jangan terlalu memberatkan orang tua kita nanti, untuk menghadapi hari raya nanti, ya syukur, diam aja, bila diberi ya terima kasih, tapi kalau tidak diberi ya ... diam saja,ini lebih baik, tapi kalau terpaksa mintak ya, supanya dengan keadaan, dengan suara yang baik, yang tidak ada rasa menekan kepada orang tua, inget ! para kanak-kanak, para remaja, putra dan putri yang saya sayangi.
رضى الله في رضى الوالدين، وسخط الله في سخط الوالدين
Ridhoni Alloh Ta'ala tergantung ridhoni wong tua loro
Nek mekso-mekso, kuduni ora nglegaake wong tuwone, mengelake, yusahake, nek singapik ning ati, disamping mujahadah berjuang, orang tuanya dido'akan mudah-mudahan, orang tua saya bapak dan ibu saya, diberi usia yang panjang yang bermanfa'at, manfaat dunia dan akhirot, diberi sehat; lahir batin, diberi rezki yang banyak segi rezki lahir dan bathin, yang manfa'at, begitu baik, dan senantiasa diampuni dan diridhoi oleh Alloh Shubhanahu Wa Ta'ala.
Kita Arahkan Putra Putri Kita
Para hadirin hadirot, sekali lagi mari, kita sebagai orang tua sebagai bapak ibu, mari anak-anak kita ini, setelah sampai di rumahnya masing-masing, mari senantiasa kita, kita pimpin, senantiasa kita arahkan, senantiasa kita .... ya, berbuat sekian kepada mereka.
Ya anka-anak remaja putra dan putri, kalau nanti dibimbing, oleh orang-orang tua kita, mari kita anu, kita ikut saja, mereka tidak akan menyesatkan kepada kamu, wahai para remaja, demi untuk, untuk keselametanmu di dunia dan di akhirat.
Para hadirin hadirot, kulo yuwun agengeng samudro pangasami dumateng panjenengan sedonyo (bahasa jawa), terutama anak-anak yang mengikuti Asrama Romadhon. Selama ini, kamu sekalian ini giat tidak kenal saya, tidak kenal anu ... tadi saya moro sendiri (bahasa jawa)
Para hadirin hadirot, bukankan ini berarti menghambat, menghalang-halangi, akan kelancaran, jalannya Asrama dan Musyawarah Kubro, kami mohon diberi ampunan yang sebanyak-banyaknya, kami sekeluarga, kami keluarga saya tekan, untuk supaya ikut saya, moro semua dalam perintah ini.
Kami sekali lagi mohon diberi ampunan yang sebanyak-banyaknya, dan kami mohon restu, keluarga, hingga kami sekeluarga, dapet berjuang Fafiruuilallohi Wa Rosuulihii Sholallohu 'Alahi Wa Sallam, min yaumina hadza ila yaumil kiyamah dibelakang para hadirin hadirot, dibelakang Anak-anak yang baru menyelesaikan Asrama Romadhon yang terutama.
Berjuang Di Tengah-Tengah Masyarakat
Para hadirin hadirot, para pengikut Asrama putra dan putri, kami mintak tolong, salam saya nanti disampaikan, diaturken pada orang tua kalian, sekali lagi, tolong kami dimohonkan ampun pada mana, pada orang tua kalian, karena kalian, apabila saya menginginkan kalian, otomatis merugikan orang tuamu semua, sekali lagi tolong, kami dimohonkan ampun, ampunan pada orang tua orang tua anu ... kalian, dan kami hanya dapet, ya mudah-mudahan senantiasa dilindungi oleh Alloh Shubhanahu Wa Ta'ala.
Mulai dari sini sampai di rumah, berjuang di tengah-tengah masyarakat, dan mudah-mudahan dari kita sebagai Bapak Ibu dan pemuda, dapet senantisa mengarahkan anak-anak kita yang baru selesai ikut Asramah ini, sehingga benar-benar nanti mereka berguna, di tengah-tengah masyarakat berguna dalam perjuangan Fafiruuilallohi Wa Rosuulihii Sholallohu 'Alahi Wa Sallam.
Para hadirin hadirot yang kami mulyakan, ya ma'af, mari berdiri bersama-sama, untuk melaksanakan permohonan-permohonan dan ajaan-ajaan ...........
Doa Penutup
Para hadirin hadirot, mari dengan sungguh-sungguh, kita mohon kepada Alloh Shubhanahu Wa Ta'ala, mudah-mudahan sekali, ajaan-ajaan kita ini nanti benar-benar disampaikan oleh Alloh Shubhanahu Wa Ta'ala, kepada kita sekeluarga, pada kita bangsa Indonesia, kepada kita umat manusia, seluruh Jami' Al Alamin, dengan membawa pesan yang se .... yang sedalam-dalamnya, yang sehebat-hebatnya, sehingga dalam waktu singkat, kita sekeluarga, kita bangsa Indonesia, Jami' Al Alamin, berlomba-lomba, berbondong-bondong Fafiruuilallohi Wa Rosuulihii Sholallohu 'Alahi Wa Sallam, mari dengan sungguh-sungguh :
بِسْمِ اللهِ الـَّرحْمنِ الرَّحِيْـم .اَللّـهُــمَّ بـِحَقِّ اسْمِكَ اْلأَعْظَمْ, وَبـِجَاهِ سَيّـِـدِنـَا مُحَــمَّـدٍ صَلـــَّى اللهُ عَـلـَـيْهِ وَسَلـَّـمْ, وَبِـبَرَكــَـةِ غـَوْثِ هَـــذَا الــزَّمانْ وَأَعْـــــوَانِـهِ وَسَـآئــِرِ أَوْلــِيَــآئِك يـَآ أَلله, يـَآ أَلله, يـَآ آلله, رَضِىَ الله تَعَالـــَى عَــنْـــهُمْ ×3) بَــلـّـِغْ جَـمِيْعَ الــْعَالــَمِــيْنَ نـِدَآءَنـــَا هَـذَا وَاجْـــعَــلْ فِــيْــهِ تــَأْثِـــيْرًا بـَلِـِــيْغــًـا × 3) ( فــَإِنــَّـك عَـلـــَى كــُلّ شَـيْـئ قَـدِيـْـر, وَبِـاْلإِجَــــابـــَةِ جَـدِيْـر × 3) ( فــَــفِــرُّوآ إِلـَى الله ×7) وَقـــُـل جَـآءَ الْحَـقُّ وَزَهَقَ اْلبَاطِل إِنَّ الــْـبَاطِـلَ كـــَانَ زَهُـوْقـــًا × 3) الْـفَـاتِحَـة × 1
Mari semua menghadap barat untuk mengadakan nida' menghadap ke barat, monggo sami maju ngilen, untuk melaksanakan nida'.
Para hadirin hadirot, sekali lagi, kami mohon diberi ampunan yang sebanyak-banyaknya, dan disamping itu, kami mohon restu kepada para hadirin hadirot, mudah-mudahan kami sekeluarga, dapat dibelakang para hadirin hadirot, berjuang Fafiruuilallohi Wa Rosuulihii Sholallohu 'Alahi Wa Sallam min yaumina hadza ila yaumil kiyamah, dan ya .... ma'af, kami mintak tolong kepada para hadirin hadirot, terutama para remaja putra dan putri, yang baru melaksanakan Asramah Romadhon ya, iku au ...., ya titip salam kepada mereka-mereka, yang terutama pada, para remaja yang ikut Asramah Romadhon tolong, kami diberikan ampun pada orang tua orang tua kalian.
Para hadirin hadirot mari nanti, ketika kita dikendaraan sambil kita naik kendaraan mari senantiasa Lillah Billah, senantiasa "Yaa Sayyidii Yaa Rasuulalloh" senantiasa Fafiruuilallohi Wa Rosuulihii Sholallohu 'Alahi Wa Sallam, ya, para hadirin hadirot mari, mudah-mudahan dilain waktu kita dapat ketemu lagi dengan keadaan yang baik lebih sempurna dan lebih baik.
Para hadirin hadirot kiranya dari kami, hanya sekian, kemudian.
وَباللهِ التَّوْفِيْقُ وَالْهِدايَة وَمِنْ رَسُوْلِ الله والشَّفَاعَةُ وَالتَّرْبِيَّة وَمِنْ غَوْثِ هذَا الزَّمَانْ والنَّظْرَة وَالْبَرَكَة وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Selengkapnya Fatwa dan Amanat Muallif Sholawat Wahidiyah dalam acara Fie maupun Video bisa dilihat di sini Link dan di bawah ini PENUTUPAN ASRAMAH RAMADHON 1403 H & MUSYAWARAH KUBRO WAHIDIYAH TANGGAL 01 JULI 1983 M :
Dipindah dari Suara ke Tulis oleh Abdul Rosid (Mars)