Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Doa Atau Mujahadah Di Makam Pada Bulan Syawal Selama 7 Hari

Senin, 25 April 2022 | April 25, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-04-25T22:05:44Z
Mujahadah Makam di Bulan Syawal 1443 H - Setelah ditinggalkan Bulan Ramadhan makluk ciptaan Allah selain Manusia yang tidak diberi kemampuan mengetahuinya sama sedih, termasuk Ahli Kubur, sama susah dan kembali ke neraka bagi yang sebelum ramadhan di neraka, maka Doa di Makam pada Bulan Syawal atau Mujahadah Syawalan sangat diharapkan dan Penting sekali.

Doa Atau Mujahadah Di Makam Pada Bulan Syawal Selama 7 Hari

Dalam kondisi seperti itulah sangat-sangat dibutuhkan sekali pertolongan manusia yang masih hidup agar ahli kubur bebas dari siksaan dalam Kubur oleh para malaikat Allah. Lalu kita sebagai manusia yang masih diberi nafas masih hidup diberi kemampuan berdoa dan sebagainya kita berusaha menolongnya sebagaimana yang telah dibimbingkan oleh beliau Muallif Sholawat Wahidiyah dengan melaksanakan Mujahadah Makam dalam Bulan Syawal.

Mujahadah Makam di Bulan Syawal 


Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Syawal 1443 H, tentunya kita persiapkan diri untuk melaksanakan bimbingan beliau Muallif Sholawat Wahidiyah yakni Mujahadah di Makan waktu Bulan Syawal selama 7 hari.

Mujahadah makam (Mujahadah Syawalan) dimaksudkan untuk memohon dan memohonkan rahmat, ampunan, hidayah, taufiq, barokah Allah bagi dirinya sekeluarga dan seluruh ahli desanya, baik yang masih hidup lebih-lebih yang sudah berada di alam kubur.

Pelaksanaan Mujahadah Syawalan atau Mujahadah Makam di Bulan Syawal


Pelaksanaan mujahadah Makam sangat dianjurkan berjama’ah bersama keluarga atau masyarakat satu kampung, kecuali situasi tidak memungkinkan. Bagi daerah yang sudah memungkinkan hendaknya jamaah kaum bapak, ibu, remaja, dan kanak-kanak mengadakan sendiri-sendiri. Hendaknya tidak ada seorang pengamalpun yang tidak melaksanakan.

Mujahadah Syawalan ini dilaksanakan dalam bulan Syawal paling sedikit 7 (tujuh) hari, berturut-turut atau berselang harinya. Bagi yang belum melaksanakan dalam bulan Syawal atau belum cukup 7 hari supaya dilaksanakan/dilanjutkan dalam bulan Dzulqa’dah.

Tempat Mujadah Makam di Bulan Syawal


Adapaun tempat Mujahadah, dilaksanakan di makam, dan Jika di suatu desa terdapat beberapa makam, supaya digilirkan atau jama’ahnya dibagi. Bagi Pengamal yang tidak bisa melaksanakan mujahadah di makam, termasuk wanita, supaya melaksanakan di tempat lain dengan dua kali lipat. Yakni dua kali 7 hari menjadi 14 hari atau tetap 7 hari dengan dua kali khataman setiap harinya.

Bagi tetangga desa yang belum ada pengamal/ jama’ahnya, sedapat mungkin supaya dimujahadahi oleh Pengamal desa terdekat, dan usahakan bisa dilaksanakan di makam desa tersebut.

Pelaksanaan Mujahadah Makam supaya memberitahukan kepada pihak-pihak yang dipandang perlu. PSW Desa kepada Kepala Desa, PSW Kecamatan kepada Muspika, PSW Cabang kepada Pemkab/Pemkota dan PSW Provinsi kepada Pemprov, dan dilampiri surat Instruksi dari PSW Pusat. (kondisional) 

Bagi peserta yang belum bisa membaca Sholawat Wahidiyah dianjurkan membaca:

- AL-FATIHAH 7 x
- YAA AYYUHAL GHOUTS, 2.000 x
- YAA SAYYIDI YAA ROSUULALLOH, 2.000 x
- FAFIRRU ILALLOH 2.000 x - AL-FATIHAH 1 x

Dan bagi yang belum bisa membaca bacaan tersebut, cukup membaca YAA SAYYIDI YAA ROSUULALLOH 7.000 x jika dilaksanakan sendiri, namun bila berjamaah dibaca selama berlangsungnya Mujahadah tersebut.

Pengurus Penyiar Sholawat Wahidiyah (PSW) semua tingkatan dan Imam Jama'ah Wahidiyah setempat berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah positif lebih lanjut dan bertanggung jawab serta melaporkan hasil pelaksanaannya secara tertulis kepada PSW Pusat melalui PSW di atasnya.

Keutamaan Mujahadah Makam di Bulan Syawal


Seperti apakah Keuatamaan dan kelebihan Mujahadah di Makam dalam Bulan Syawal yang telah dibimbingkan oleh Beliau Muallif Sholawat Wahidiyah Ra. Dalam penjelasan beliau KH. Ihsan Mahin, Pendiri Pesantren Attahdzib Jombang menerangkan secara jelas keutamaan Mujahadah Makam di Bulan Syawal yaitu sebagai beriktu:

"Aslinipun Poro bapak, Poro Ibu, Poro mahluk engkang kerso melaksanaake Anjuranipun romo Kiyai Ruhan, Romo K Jazuli Yusuf ketika halal bihalal. 

itu tidak ada manusia Alimpun yang boleh dikatakan ilmunya memenuhi dunia. Menjumpai orang yang mujahadah makom itu merangkak, khaq itu, saya berani, demi Alloh, saya tau sendiri tidak mimpi, merangkak semua, akan salaman orang yang akan mujahadah makam itu.

Saya tau orang yang Masyhur Alimnya di jombang termasuk pencipta sebuah Pondok yang termasyhur merangkak, ingin salaman dengan orang yang mujahadah makam itu.

Begitu .... keindahan allah kepada manusia yang melaksanakan mujahadah makam.

Karena apa, gini pak, yang aslinya dari romo kiyai semua dapi dari anjuran dari bapak-bapak dpp ini jangan dianggap suara ngannggur.

Bapak DPP PSW Jangan Dianggap Manusia Biasa


Bagaimana romo K. Ibnu Alwan, Romo K Ruhan Sanusi,  Romo K. Syamsul, jangan dianggap manusia biasa. Saya akui itu bapak saya semua lahir bathin, Karena Dewan Pimpinan Pusat, jadi kita ya harus pakai adab yang sebaik mungkin, sekali MT harus beradab dengan Pusat.

Kalau Adab ambil Firman Allah Surat Asy-Syu’ara Ayat 215:

وَٱخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ ٱتَّبَعَكَ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ

Arab-Latin: Wakhfiḍ janāḥaka limanittaba'aka minal-mu`minīn 

Artinya: Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman

Pundak saja disuruh mengatur apa lagi tata bahasa, apalagi mlaku-mlaku, Hanya bahu saja disuruh mengatur oleh Allah SAW,  

La Beliau-beliau ini kan wakil Pelaksana dari Beliau Romo Yai (Muallif Sholawat Wahidiyah), DPP PSW Itu. Gak pandang bulu dari turun siapa dia siapa, pokoknya Bapak DPP itu Bapak Kita Dunian Wa Ukron.

Maka jangan sembarangan, orang yang melaksanakan Perintah saja tidak ada seorang Alim yang besar sekali kealimannya ... ilmunya memenuhi bimi langit, merangkak, dan yang disalami itu orang yang tidak ada garganya, walaupun yang disebut kiyai jauh dengan itu, itu saya tidak mimpi pak, tahu betul, saya berani bersumpah. 

kalau ini bohong kan artinya tidak akan masuk surga apalagi mendekatkan diri kepada Ghoust, tidak bisa, sungguh siapa saja yang melaksanakan mujahdah makam itu sebetulnya manusia, yang tidak bisa dinilai martabatnya, karena mentaati peraturan beliu romo-romo kiyai DPP.

Ya mengapa, itu ada suatu dawuh dari Syahe Dahlan Zaini, kitabnya takribul usul, Gus-gus memegak kitab jangan begitu, Masio alimo kitab dihargai, la gitu ya, biasane pengamal wahidiyah, kitab dilangkai barang.

Orang Yang Mujahadah Makam 


Para Bapak para ibu, sehubungan dengan mujahadah Makam, pelaksanaan muajhadah makam itu mentaati dari siaran  dari beliu-beliau romo kiyai DPP PSW, gitu ya pak ya, ya itu saya buktikan kalau gak percaya tanya pak mahmudi, tanya yang biasa mujahadah-mujahadah yang top-top gitu. 

Jadi martabat manusia yang mujahadah makam itu tidak bisa dibanding, tidak ada bandingannya, saya kira tepat itu, karena manusia yang dikubur itu ada ancaman akan dikembalikan ke neraka, ditolong oleh orang itu, la kan berani merangkak ya Pak, ya atau tidak? 

Jangankan merangkak, suruh tiarap mau, untuk salaman atau terima kasih degan orang yang menyelamatkan dirinya, ingat ini, yang saya utarakan ini.

Mengikuti Bimbingan Orang Arifin


سَیْرُكَ قَدَمًا وَاحِدًا عَلَی اِثْرِ قَدَمِ الْعَارِفِ اَحْسَنُ مِنْ اَلْفِ فَرْسَخٍ تَسِیْرُهَا بِهَوَاكَ 

Perbuatan kita, amal kita hanya sepanjang satu tapak kaki, gak ada, orang yang bergerak, geraknya hanya satu tapak kaki, tidak ada contoh ini gak bisa dipikir ini, melaksanakan perbuatan hanya satu tapak kaki, tapi mengikuti gerak orang arifin, satu tapak kaki ini akan lebih besar dibanding perbuatan satu setengah juta kilo.

Kita ibadah satu setengah juta kelo, kalah dengan satu tapak kaki yang mengikuti, gerakan arifin, la itu DPP, beliau romo-romo kiyai DPP PSW kan perintah dari romo yai, setiap mujadid itu arifin, maka kalau arifin di dunia ini ada satu orang setiap 100 tahun, Umpama ada sejuta arifin itu orang yang terkena sinarnya yang satu tadi. 

Upama kami bisa menyalakan Lampu menyala se Jawa Timur ini, terkena setupnya dari Pusat, satu dimana, dimana, Karang Kates, iya karena terkena setup di sana.

Se jawa timur menyala, jadi umpama ada sejuta arifin, itu bukan disebut arifin, tapi mimbakdil arifin, dari sebagian gitu lo, golongan, golongan itu blok, blok itu ramesti arifin, ada kepala, kepala Blok, ya bloknya bukan kepala gitu. 

Keuntungan Mujahadah Makan (Mujahadah Syawalan)


Jadi keuntungan para bapak, para ibu yang mentaati mujahadha makam itu gak bisa raba, gak bisa diraba, ini kami, kami hubungkan dengan pembahasan romo kiayi romo kiyai DPP atau para Pengamal Pengamal Wahidiyah yang tekun mengajak.

ارْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ

Artinya : "Maka sayangilah makhluk yang ada di bumi niscaya kalian akan disayangi oleh makhluk yang ada di langit."

Belas kasihanlah engakau seluruh orang-orang islam, terutama pengamal sholawat wahdiyah kepada manusia yang ada di bumi, mati atau hidup. Belas kasihannya apa? ya menolong, kalau engkau punya hati belaskasihan sama makluk Allah yang hidup di bumi mahkluk alloh yang ada di langit,  semua akan gerak memberi kasihan kepada orang yang mau belas kasihan kepada makluk yang hidup di bumi atau makluk yang ada di Bumi, Mahkluk yang hidup banyak yang mati, ya gitu pak, itu anjuran dari Romo Yai. 

Karena setiap syawal manusia yang dipreikan (Dibebaskan) dari hukuman neraka itu kalau belum divonis, ditarik kembali di masukan ke neraka lagi, alangkah susahnya orang yang sudah prei dieret-eret dimasukan kembali, maka ada dawuh, supaya tumandang kepada Allah orang orang yang telah dientaskan dari neraka itu tetap mentas, mentas, sampaia ukur dewe, sampai ukur dewe, la kok sampai dari rumah ke makam itu berapa tapak kami.

Video tentang Keutamaan Mujahadah Makam dari Beliau KH Ihsan Mahin Jombang bis dilihat di Sini.


Aurod Mujahadah Makam di Bulan Syawal


Tentunya dalam pelaksanaan Mujahadah Makam di Bulan Syawal atau Doa Mujahdah Syawalan ini ada aurod tersendiri yaitu sebagai berikut:

Aurod Mujahadah Makam di Bulan Syawal

Selengkapnya TUTORIAL MUJAHADAH DI MAKAM DALAM BULAN SYAWAL bisa dilihat di sini.


Penutup


Itulah beberapa penjelasan tentang Mujahadah Makam di Dalam Bulan Syawal beserta keutamaannya di dalam melaksanakannya sesuai Bimbingan Beliau Muallif Sholawat Wahidiyah RA, semoga bermanfaat dan meningkatkan dalam melaksanakan Mujahadah Makam.
×
Berita Terbaru Update