Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Syukur Nikmat Adalah Berterima Kasih Kepada Siapa ??

Kamis, 23 September 2021 | September 23, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-09-24T00:38:35Z

Syukur NikmatMarilah  kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah, dengan berupaya menunaikan perintahnya dan menjauhi larangan Nya. Dengan harapan semoga  senantiasa kita mendapat rahmat dan hidayah-Nya. Dan kita termasuk hamba yang mendapatkan kebahagiaan  dunia dan akherat. Amin. 

Selanjutnya, marilah bersama sama kita sadari begitu banyak anugerah dan nikmat Allah yang terlimpah kepada kita, baik yang berupa material maupun in material yang  kita gunakan  didalam kehidupan di dunia ini. Saking  banyaknya,  hingga tak akan mampu  kita menghitungnya. Allah telah berfirman:  

وان تعدوا نعمت الله لا تحصواها 

Artinya Kurang Lebih : “Dan  jika kamu menghitung   nikmat Allah, niscaya kamu tak akan mampu menghitungnya”. (QS.Ibrahim : 34). 

Penjelasan Syukur Nikmat

Lafadz Syukur diambil dari lafadl syakara, yang berarti membuka, sebagai kebalikan lafadz kafara (kufur) yang berarti menutup.  Hakikat syukur adalah menampakkan   nikmat  dan menggunakan nikmat tersebut pada sesuatu yang di ridlai oleh Dzat Yang memberi nikmat. Sedangkan kufur adalah menyembunyikan  dan melupakan nikmat

Syukur Nikmat Adalah Berterima Kasih Kepada Siapa ??

Allah telah berfirman  : 

لئن شكرتم لأزيدنكم ولئن كفرتم إن عذابي لشديد  

Artinya : "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS: Ibrahim  : 7)

Bentuk Syukur Nikmat

Pada dasarnya segala bentuk kesyukuran itu harus ditujukan hanya untuk Allah Dzat  yang memberi nikmat. Akan tetapi bukan berarti kita tidak  boleh berterima kasih kepada  sesama yang telah menjadi perantara datangnya nikmat tersebut, justru kita harus juga menyatakan syukur dan terima kasih kepada fihak yang telah menjadi perantara datangnya nikmat Allah. 

Hal ini dapat kita fahami dari firman Allah, yang memerintahkan kita untuk berterima kasih kepada kedua orang tua kita, yang telah menjadi media wujud kita terlahir di dunia ini. Firman Allah Ta'ala :   

   أن اشكر لي ولوالديك إلي المصير   

Artinya : “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”.(QS.Luqman : 14). 

Bersyukur Kepada Orang Tua

Perintah bersyukur kepada kedua orang tua merupakan isyarat agar kita bersyukur kepada siapapun  yang telah berjasa dan menjadi perantara ni'mat anugerah Allah tersebut. 

Barang siapa yang  tak mau bersyukur dan  tak mau berterima kasih kepada sesama manusia yang telah berjasa, berarti ia tak bersyukur kepada Allah. SWT.  Secara tegas Nabi Muhammad Sallallahu’alai wa sallam bersabda : 

 من لم يشكر الناس لم يشكر الله

Artinya : “Barang siapa  yang  tak mau bersyukur dan tak mau berterima kasih kepada sesama manusia, berarti  ia tidak bersykur kepada Allah“ 

Manfaat Syukur Nikmat

Kaum Muslimin  Manfaat  syukur,  akan kembali kepada orang yang  bersyukur. Allah tak akan mengambil keuntungan apapun dari syukur hambanya, sebagaimana Allah tak akan merugi dan tak  akan berkurang  kewibawaan   lan ke Agungan-Nya bila hambanya tak mau bersyukur dan  kufur atas nikmat karunia Nya.  Ada berbagai cara  untuk mensyukuri nikmat Allah Ta'ala, antara lain:  

1. Syukur bil Qalbi 

Menyadari sepenuh hati  semua  ni’mat dan prestasi  yang diterima seorang hamba,  tidak hanya  hasil  oleh karena    kepandaian, keahlian dan kerja keras,  akan tetapi karena   fadlal  dan anugerah Allah Ta’ala. Kesadaran  ini  mendorong  seseorang untuk tidak merasa kecewa dan tidak merasa berat menerima  ni’mat  Allah. Meskipun hanya kecil atau sedikit.  

2. Syukur bil lisan 

Mengakui dan menyatakan dengan  lisan melalui ucapannya bahwa segala nikmat hanya dari Alah semata. Pengakuan inipun disertai memuji kepada  Allah  dengan ucapan Al Hamdulillah, ucapan  ini merupakan manifestasi pengakuaan bahwa yang  paling berhak  menerima pujian hanyalah   Allah semata.  

2.  Syukur bil Arkan  

Menggunakan nikmat anugerah Allah untuk hal hal  yang diridlani Allah SWT. Sebagai Dzat Yang Memberi  nikmat tersebut. 

Sهkap syukur ini harus menjadi kepribadian kita kaum Muslimin. Sikap ini mengingatkan kita supaya mau berterima kasih kepada Dzat Yang Memberi  nikmat dan kesanggupan untuk berterima kasih kepada orang lain yang menjadi perantara datangnya nikmat yang kita  terima. Dengan bersyukur  seseorang akan ridla terhadap nikmat yang diterima, dengan tetap meningkatkan upaya dan ikhtiyar untuk mencapai ni’mat yang lebih baik. Semoga Allah Ta’ala  senaniasa melimpahkan  taufiq dan hidayah  Nya  kepada  kita semua, sehingga kita pandai bersyukur kepada Allah dan sanggup berterima kasih kepada orang lain yang telah menjadi  lantaran nikmat yang kita terima. (M. Fahruddin Aziz, S.Pd.I, Ketua DPC PSW Kab Demak)

×
Berita Terbaru Update