Syukur Nikmat - Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah, dengan berupaya menunaikan perintahnya dan menjauhi larangan Nya. Dengan harapan semoga senantiasa kita mendapat rahmat dan hidayah-Nya. Dan kita termasuk hamba yang mendapatkan kebahagiaan dunia dan akherat. Amin.
Selanjutnya, marilah bersama sama kita sadari begitu banyak anugerah dan nikmat Allah yang terlimpah kepada kita, baik yang berupa material maupun in material yang kita gunakan didalam kehidupan di dunia ini. Saking banyaknya, hingga tak akan mampu kita menghitungnya. Allah telah berfirman:
وان تعدوا نعمت الله لا تحصواها
Artinya Kurang Lebih : “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tak akan mampu menghitungnya”. (QS.Ibrahim : 34).
Penjelasan Syukur Nikmat
Lafadz Syukur diambil dari lafadl syakara, yang berarti membuka, sebagai kebalikan lafadz kafara (kufur) yang berarti menutup. Hakikat syukur adalah menampakkan nikmat dan menggunakan nikmat tersebut pada sesuatu yang di ridlai oleh Dzat Yang memberi nikmat. Sedangkan kufur adalah menyembunyikan dan melupakan nikmat.
Allah telah berfirman :
لئن شكرتم لأزيدنكم ولئن كفرتم إن عذابي لشديد
Artinya : "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS: Ibrahim : 7)
Bentuk Syukur Nikmat
Pada dasarnya segala bentuk kesyukuran itu harus ditujukan hanya untuk Allah Dzat yang memberi nikmat. Akan tetapi bukan berarti kita tidak boleh berterima kasih kepada sesama yang telah menjadi perantara datangnya nikmat tersebut, justru kita harus juga menyatakan syukur dan terima kasih kepada fihak yang telah menjadi perantara datangnya nikmat Allah.
Hal ini dapat kita fahami dari firman Allah, yang memerintahkan kita untuk berterima kasih kepada kedua orang tua kita, yang telah menjadi media wujud kita terlahir di dunia ini. Firman Allah Ta'ala :
أن اشكر لي ولوالديك إلي المصير
Artinya : “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”.(QS.Luqman : 14).
Bersyukur Kepada Orang Tua
Perintah bersyukur kepada kedua orang tua merupakan isyarat agar kita bersyukur kepada siapapun yang telah berjasa dan menjadi perantara ni'mat anugerah Allah tersebut.
Barang siapa yang tak mau bersyukur dan tak mau berterima kasih kepada sesama manusia yang telah berjasa, berarti ia tak bersyukur kepada Allah. SWT. Secara tegas Nabi Muhammad Sallallahu’alai wa sallam bersabda :
من لم يشكر الناس لم يشكر الله
Artinya : “Barang siapa yang tak mau bersyukur dan tak mau berterima kasih kepada sesama manusia, berarti ia tidak bersykur kepada Allah“
Manfaat Syukur Nikmat
Kaum Muslimin Manfaat syukur, akan kembali kepada orang yang bersyukur. Allah tak akan mengambil keuntungan apapun dari syukur hambanya, sebagaimana Allah tak akan merugi dan tak akan berkurang kewibawaan lan ke Agungan-Nya bila hambanya tak mau bersyukur dan kufur atas nikmat karunia Nya. Ada berbagai cara untuk mensyukuri nikmat Allah Ta'ala, antara lain:
1. Syukur bil Qalbi
Menyadari sepenuh hati semua ni’mat dan prestasi yang diterima seorang hamba, tidak hanya hasil oleh karena kepandaian, keahlian dan kerja keras, akan tetapi karena fadlal dan anugerah Allah Ta’ala. Kesadaran ini mendorong seseorang untuk tidak merasa kecewa dan tidak merasa berat menerima ni’mat Allah. Meskipun hanya kecil atau sedikit.
2. Syukur bil lisan
Mengakui dan menyatakan dengan lisan melalui ucapannya bahwa segala nikmat hanya dari Alah semata. Pengakuan inipun disertai memuji kepada Allah dengan ucapan Al Hamdulillah, ucapan ini merupakan manifestasi pengakuaan bahwa yang paling berhak menerima pujian hanyalah Allah semata.
2. Syukur bil Arkan
Menggunakan nikmat anugerah Allah untuk hal hal yang diridlani Allah SWT. Sebagai Dzat Yang Memberi nikmat tersebut.
Sهkap syukur ini harus menjadi kepribadian kita kaum Muslimin. Sikap ini mengingatkan kita supaya mau berterima kasih kepada Dzat Yang Memberi nikmat dan kesanggupan untuk berterima kasih kepada orang lain yang menjadi perantara datangnya nikmat yang kita terima. Dengan bersyukur seseorang akan ridla terhadap nikmat yang diterima, dengan tetap meningkatkan upaya dan ikhtiyar untuk mencapai ni’mat yang lebih baik. Semoga Allah Ta’ala senaniasa melimpahkan taufiq dan hidayah Nya kepada kita semua, sehingga kita pandai bersyukur kepada Allah dan sanggup berterima kasih kepada orang lain yang telah menjadi lantaran nikmat yang kita terima. (M. Fahruddin Aziz, S.Pd.I, Ketua DPC PSW Kab Demak)